Laman

In The Name of Allah

In The Name of Allah

Minggu, 01 Juli 2012

Ingin Jadi Hafidz (?)

Ingin jadi hafidz (?) Bisa ngga ya.... 
Pernah ngga sih kamu ditantang oleh seseorang, of course pasti pernah donk. Kalau ditantang jadi hafidz ?
Jadi ceritanya gini, waktu bulan Juni kemarin, saat saya sedang liqo, tersebutlah sebuah kabar. Kabar apa coba ? terereng -> teman seliqo-an saya yang bernama Diah mau walimatul 'urs alias merried alias menikah. Kaget bercampur senaang. Tahu sendiri lah, namanya orang mau menikah, pasti obrolannya langsung ngalor ngidul. Tapi yang ini beda, ngalor ngidulnya itu kudu didengar dan dipahami. Wah, target hidupnya macem-macem banget yang ingin dia capai setelah menikah nanti, bikin teman-teman seliqo-an pada mupeng (bukan mupeng untuk menikah, tapi mupeng sama target hidupnya itu :D #masasih). Salah satu targetnya yaitu jadi hafidz waktu wisuda sarjana...
Huaahh MasyaAllah deh neng geulis yang satu ini. Katanya, "Kan setelah menikah nanti udah ada yang menyemangati, jadi harus semangat juga buat khatamin hafalan Al-Qur'an."

Eh, tiba-tiba dia menantang saya, besok waktu wisuda sarjana, wisuda 30 juz juga yuk..
Otak saya langsung berputar berkali-kali. Bisa ngga ya. Saya sebenarnya tipikal orang yang sangat amat sulit untuk menghafal, terbukti dulu mata ajar biologi saya waktu SMA nilainya sangat jeblok berbeda dengan Mat, Fisika dan Kimia (eh kok malah buka aib tha). Tapi saya tak pernah mau menyerah. Tahu kan pembaca, waktu saya ditantang seperti itu oleh teman saya, saya tuh lagi malarindu kuat-kuatnya sama Bapak Ibu di rumah, walhasil malarindu saya semakin menjadi. Kenapa ? Karena banyak org yg sdh bs memberikan mahkota emas untuk orang tuanya. Tp saya ? Kapan ? Semakin berputar-putar deh nih kepala.
Kalau kata Ana, teman seliqo-an saya yang satu lagi, "Ukh, kita itu ngga bisa fifti2 antara kesenangan dunia sama intensif dengan Al-Qur'an" (Jadi mikir, kesenangan dunia saya apa aja ya, 1 2 3, wahh banyak), "Kalau kita udah mau berhubungan serius dengan Al-Qur'an, mau ga mau harus bisa meninggalkan kesenangan dunia" , "Ukh, pernah ada seorang ustadz, dulunya rocker setelah ada keinginan jadi hafidz dia langsung bersedia meninggalkan dunia rock-nya.. Sekarang udah jadi hafidz. Dahsyat Ukh!!"
Huahh, saya jadi terkagum-kagum nih sama perjuangan ustadz yang diceritain Ana.
Nah, itu adalah pilihan yang harus dipilih. Mau tdk mau. Siap tdk siap. Jika telah berniat maka pilihlah dan lakukanlah !! Saya juga mau, sangat mau.. Kelak dapat memasangkan mahkota emas untuk orang tua :). Haduuh, jadi makin malarindu kan sekarang.



Begini nih hebatnya kalau lagi kumpul sama teman seliqo-an. Apapun pembicaraannya, ujung-ujungnya ada hikmah yang terucap.
Lho kok malah ngomongin liqo-an, tantangannya bagaimana Mbakyu ?
#ikhtiar



“… Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.  Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat”.” (QS. Al-Hijr : 55-56) 

Tidak ada komentar: