Laman

In The Name of Allah

In The Name of Allah

Kamis, 08 September 2011

Surat Cinta untuk Mar'ah


Aku jatuh cinta padamu
Itulah inti pengiriman surat cinta (pada umumnya)
Dengan kisah-kisah layaknya seorang sastrawan sastrawati yang sedang meluapkan rentetan kisah pada novelnya
Aku pun begitu

Ku kirimkan surat ini semata-mata hanya ingin mengisyaratkan tanda bahwa aku jatuh cinta padamu

...

Deg-degan, sangat deg-degan ketika aku harus menemuimu, memenuhi panggilanmu saat lalu
Ku arahkan pandanganku pada satu per satu orang yang yang ku temui
Ku cari...
Di manakah dirimu berada
Sambil ku amati tiap-tiap mereka
manakah yang mencerminkan bahwa itu selayaknya dirimu
cerminan yang selalu orang-orang banggakan
cerminan yang begitu istimewa

...

Aku tertuju pada satu sudut
ini dia !!!

Aku mendekat, semakin dekat
Semakin kencang pula debaran jantungku (deg... deg...)
Aku bertemu dengan sosok istimewa itu !!!
ya...pas sekali dengan apa yang orang-orang kisahkan padaku
Kita bersanding, berjajar bertemankan angin senja di sebuah tempat yang baru beberapa kali ku pijak
Sebuah tempat yang kata orang adalah tempatnya Ummat Islam , juga tempat di mana betapa terasanya perjalanan Ukhuwah Islamiyah di Universitas Indonesia

Aku tertunduk malu melihat rekahan senyummu yang begitu merona
Mulailah kau sampaikan tujuanmu memanggilku
dengan nada hangat
seolah pintumu benar-benar terbuka seutuhnya untukku

Ku dengarkan
mengagumkan sekali inti pembicaraannya

Kau hentikan uraianmu
Kuberanikan diri menatap paras-paras istimewamu

Kini giliranku
ku jawab dengan gaya bahasa sekenaku
meski dengan terbata-bata (karena aku masih merasakan kencangnya debarab jantungku)

...

Aku benar-benar jatuh cinta
untuk yang kedua kalinya
setelah dulu yang pertama, hanya karena aku mendengar kisah-kisah tentangmu yang begitu istimewa
Kini aku bertemu dengan sosok nyata dirimu
ya,, ku katakan sekali lagi (saat itu) bahwa aku benar-benar jatuh cinta padamu

...

Kencan pertama
di sebuah ruangan mewah pun istimewa
Aku banyak sekali belajar darimu
Ilmumu sangatlah istimewa, seistimewa sosokmu
Sikapmu pun demikian
Dengan gaya ramah tamah khas orang jawa
Dengan kesantunanmu dalam mengutusku
Dengan bimbinganmu yang terus meyakinkanku
Indah sekali rasanya jika aku berlama-lama dengan kondisi ini

...

Kencan kedua
di ujung tempat awal kita bertemu
Sebuah tempat yang kata orang adalah tempatnya Ummat Islam , juga tempat di mana betapa terasanya perjalanan Ukhuwah Islamiyah di Universitas Indonesia

yang telah ku uraikan tadi

Lagi-lagi kutemui ilmu-ilmu istimewamu
Pun sikap istimewamu, terukir kembali di sini
Dengan gaya tenangmu yang meyakinkan
Dengan kesantunanmu dalam mengutusku
Dengan bimbinganmu yang terus meyakinkanku
Meski aku sedikit kehilangan sosok gaya ramah tamah yang khas orang jawa itu

...

Kencan ketiga
Tak ku penuhi permintaanmu yang ketiga ini
Maaf.....
Tapi sungguh aku begitu rindu
pada sosokmu yang begitu istimewa
Sampai akhirnya ku layangkan surat cinta ini
Hanya untukmu.....
Untukmu.....
Untukmu yang begitu istimewa
Untukmu yang sudah terpatri dalam hatiku
Untukmu.....
Aku jatuh cinta padamu

.....




Dedicated for
...::: MAR'AH SALAM UI :::...

Untuk ka indri (ka wenty) dengan bimbinganmu yang terus meyakinkanku, juga dengan kesantunanmu dalam mengutusku

Untuk ka feny dengan gaya ramah tamah yang khas orang jawa, juga dengan kesantunanmu dalam mengutusku

Untuk ka yuli dengan gaya tenangmu yang meyakinkan

Juga untuk seluruh kaka-kaka Mar'ah SALAM UI serta teman-teman magang Mar'ah SALAM UI dengan khas-nya masing-masing

Aku bangga memilikimu, wahai sosok-sosok istimewa (^_^)




[Salam, Ayyu Zahara]